March 10, 2011

Virtual Traveling

Jalan-jalan di luar negeri, itulah salah satu hal yang paling kuinginkan. Bukannya saya tidak suka jalan-jalan di negara sendiri yang tercinta ini...  Saya juga mau keliling Indonesia, mau banget malah. Hanya saja rasanya kurang lengkap bila tak menyambangi negara-negara lain. Atmosfer, nuansa, arsitektur, morfologi kota, flora dan fauna, bahasa, budaya, dan so pasti makanan berbeda di tiap tempatnya. Mau juga dong merasakan yang namanya musim semi, musim panas, musim gugur, dan musim dingin (meskipun kemungkinan besar saya tidak akan tahan sama suhunya). Tapi dengan kondisi yang sekarang, rasanya bagai pungguk merindukan bulan...

Saking pengennya tapi belum kesampaian, jalan-jalanlah saya melalui Google Earth (tidak ada maksud promosi loh) bersama seorang sahabat, Jiecess. Dialah partner yang saya rasa paling tepat untuk hal ini. Saking serunya, percakapan yang kami lakukan benar-benar seperti orang yang janjian ketemu di lokasi. Kira-kira seperti ini:

Jiecess: *ngasih koordinat* "Saya tunggu didepannya L*nd R*ver"
Saya: "Eh... Itu sebelah mananya sih?"
Jiecess: "Liat mini van putih?"
Saya: "Manaaaa?" *muter-muter di GE* "Eh, ketemu. Sekarang kita mau kemana?"
Jiecess: "Dari sini lurus saja, didepan belok kiri"
Saya: "Ngomong-ngomong, orang-orang kok pada ngeliatin, yak?"
Jiecess: "Nah itu dia, saya kan sudah bilang..."


Yah begitulah. Berlanjutlah perjalanan kami dengan bertukar koordinat posisi masing-masing, mencari tempat-tempat menarik di seluruh dunia, menelusuri jalan-jalan kota Paris, berdiri di tepi Thames River memandangi London Eye. Fullscreen tentunya, wah momen yang mengharukan sekali, serasa berada disitu. Sesekali saya mencoba menemukan pulau-pulau terpencil, melihatnya dari dekat dan membayangkan hidup di pulau kecil itu, pulau dengan pantai pasir putih yang bersih dan langit biru terpampang di depan mata. Maklum, saya suka main air di pantai . Mau nyebur mah bisa gawat, cuma bisa berenang gaya batu. Hehe

Jika tiba masanya saya berpesiar (halah) ke luar negeri nanti, entah akan seperti apa ekspresi saya nanti. Terbelalak? Melotot? Membatu? Cengar-cengir? Takjub? Hmm, mungkin perpaduan semuanya... :-)


I don't use formal Indonesian, so the translation from online translator probably sounds a bit weird. I will write the English translation via comment just below every post. Enjoy! ;-)